Aliran filsafat tergantung dari objeknya, misal objeknya berupa benda-benda
alam maka di sebut dengan filsafat alam, tetapi juga bisa diberi nama dari
tokohnya misalnya idealism, adalah tokoh yang mengatakan bahwa suatu yang ada dan yang
mungkin ada adalah sejarah. Ada juga yang di definisikan dengan sifat,
misalnya benda dalam fikir sifatnya adalah ideal maka filsafatnya di sebut
dengan idealise, ideal itu artinya tetap berarti alirannya adalah bersesuaian
dengan permenikes (tetap) , jadi plato adalah permenisme, suatu bilangan itu
adalah tetap tidak berubah karena dalam pikiran, tetapi jika bilangan itu di
luar pikiran maka bilangan tersebut merupakan yang ada dan yang mungkin ada (plural),
misalnya bilangan 5, merupakan bilangan plural, karena bisa dikatakan bilangan
5 yang besar, 5 yang kecil, 5 yang hijau, 5 yang merah dan lain-lain bersifat
plural maka filsafatnya bersifat real (realism) tokohnya adalah Aristotelian.
Filsafat juga diberi nama sesuai dengan aktifitasnya, Socrates
mendapatkan filsafatnya dengan cara bertanya maka filsafatnya disebut dengan
dialektis, kemudian kalau yang benar satu adalah monoisme, yang monoism adalah
tuhan (sumber kebenaran), jika yang benar banyak maka adalah urusan dunia, jika
berbicara filsafat pikiran, pikiran adalah dunia dan hati adalah satu, maka
dunia itu adalah pluralism. Contoh pluralism yaitu tuhan ada banyak seperti
tuhan gunung, matahari dan lain-lain. Namun jika yang benar itu dua maka di
sebut dengan dualism seperti baik buruk Masyarakat indonesia pada umumnya
cenderung dualism, boleh tidak boleh; baik, buruk dan kurang terampil membuat penjelasan
jarak baik dan buruk. Ketika mulai terbuka akan mengenal jarak baik dan buruk, biasanya
di salah gunakan, jika menurut saya adalah benar maka di sebut dengan subjektifity
dan jika saya menganggap pendapat orang lain benar maka disebut objektifity
juga.
Objektifity tidak sederhana untuk di pahami, perlu melakukan abstraksi
yang dahsyat untuk menentukan suatu kalimat/statment, determin yang menentukan
dalam arti yang seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya, sehingga manusia tidak
lepas dari kegiatan to determin sebagai contoh memakai baju (menentukan nasib
baju), maka determin yang absolute adalah tuhan. Politikus, koruptor disebut
manusia yang determined, yang benar yang
berkuasa di sebut otoriarian. bahkan kita melihatpun disebut determin.
Determin sejalan dengan reduksi, determin artinya memilih, kodrat
manusia adalah memilih dan terpilih, maka seorang manusia yang lahir pada rahim
seorang ibu adalah terpilih, karena kita tidak bisa memilih, tetapi di
pilihkan. Maka reduksi dan determin merupakan metode yang sangat ampuh dan
sangat berbahaya dan merugikan. Sebagai contoh adalah memandang seseorang tetapi
mengabaikan seseorang. Determin sangat berbahaya jika menutupi sifat yang lain.
Duduk sama rendah artinya sama halnya dalam mencari kebenaran.
Ketika kita berfilsafat tidak bisa menggunakan metode yang instan, filsafat bersifat hidup
maka dalam berfilsafat gunakanlah metode hidup. Metode hidup adalah
berinteraksi, bergaul, membaca terus menerus. Filsafatnya para dewa adalah
transedentalis, dewa adalah diri sendiri, yang hidupnya setingkat lebih tinggi
dari orang setingkat di bawahnya, sebagai contoh anda dewa dari adek anda. Pada
saat kita mengajar maka kita dewa bagi para peserta didik. Maka dewa itu adalah
yang ada dan yang mungkin ada terhadap sifat-sifatnya. Belajar berfilsafat
tidak mudah karena filsafat itu berdimensi-dimensi. Berfilsafat adalah sopan
santun terhadap yang ada dan yang mungkin ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar