RESTI
SAFITRI
09301241012
P’MATSUB 2009
Filsafat
adalah olah pikir, olah pikir yang
refleksif. Kuliah filsafat pendidikan matematika adalah kuliah yang bersifat refleksif. Kuliah refleksif maksudnya
mengungkapkan kembali hasil dari perkuliahan dan ditulis dengan kalimat
sendiri.
Mengapa
filsafat penting untuk di pelajari? Karena filsafat meniru terminologi dunia, dengan
kata- kata dunia, kita bisa taruh dunia di
depan apapun, sebagai contoh dunia wanita ,dunia anak – anak, dunia
kelistrikan, dunia binatang, dunia bisnis, dan lain-lain. Demikian juga dengan filsafat
juga bisa di letakkan di depan apapun,
sebagai contoh adalah filsafat manusia, filsafat hewan, filsafat pen didikan
matematika, filsafat agama, filsafat tumbuhan bahkan filsafat Tuhan. Hal ini di
karenakan filsafat adalah olah pikir, karena filsafat olah pikir maka kita
dapat memikirkan apapun, walaupun terbatas bahkan memikirkan Tuhan meskipun
terbatas karena harus ada adabnya .Pengertian adab adalah tata cara.
Filsafat
adalah ilmu yang multirupa, ilmu
filsafat ilmu yang bisa sangat dekat dengan kita dan juga bisa sangat jauh
dengan kita, ilmu yang sangat ringan atau bahkan ilmu yang sangat berat, ilmu
yang bisa berguna bahkan juga bisa sangat membahayakan kita. Untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan maka dalam mempelajari ilmu filsafat harus ada adab yang harus di perhatikan. Orang
yang memperhatikan tata cara disebut orang yang berdab dan sebaliknya adalah
biadab atau orang yang tidak mempunyai tata cara.
Definisi
filsafat dapat diartikan dengan berbagai hal tergantung dari letak yang dari
kata filsafat itu di letakkan:
Adab-
adab yang perlu di perhatikan dalam mempelajari filsafat:
1.
Filsafat itu tinggi, tetapi setinggi – tingginya
filsafat tidak boleh lebih tinggi dari spiritual. (Spiritual harus lebih tinggi
dari filsafat)
Ilmu olah pikir harus lebih rendah
dari keyakinan, maka dalam mempelajari sesuatu maka hendaknya kita berdoa
terlebih dahulu. Sebagai contoh satu
langkah berfilsafat maka sepuluh langkah berdoa. Jika kita memiliki pikiran
yang berat maka hentikan sejenak dan berdoa. Filsafat bersifat universal.
2.
Filsafat bersifat hidup
Sebagai contoh adalah cinta yang
tidak selesai dengan istri. Untuk mempelajari filsafat itu hidup kita menggunakan
metode hidup, Untuk membuktikannya kita bisa melihat keadaan di sekitar kita.
Dalam metode hidup ada hidup yang sehat dan ada hidup yang tidak sehat, ada
hidup yang bahagia dan ada hidup yang tidak bahagia. Begitupun dalam
berfilsafat ada filsafat yang bahagia dan ada filsafat yang rusak, hidup tidak
sehat misalnya sakit, pulang tidak ketahuan, tergesa-gesa, terpaksa, memaksa,
artinya tidak sehat. Orang yang sehat adalah orang yang beradap.
3.
Bahasa filsafat adalah bahasa analog
Bahasa analog dalam filsafat lebih
tinggi dari sekedar kiasan. Contoh: hati sama dengan keyakinan, agama,
dll. Objek yang di pelajarai dalam filsafat adalah yang ada dan yang mungkin
ada, sebagai contoh yang mungkin ada bisa kita cari, dan yang ada bisa kita
cari dari lingkungan yakni yang bisa, dilihat, didengar, dipikirkan.
Yang mungkin ada maksudnya adalah
benda yang setiap saat mencarinya tetapi tidak memikirkannya atau dengan kata
lain yang belum di ketahui dan yang ada adalah sesuatu yang sudah diketahui.
Metode hidup adalah belajar dari
kata filsafat, filsafat artinya pola fikir dan referensinya adalah spiritual,
jika diturunkan menjadi ilmu bidang dan referensinya adalah ilmu pintar, jika
di turunkan lagi adalah kegiatan-kegiatan. Apa yang dipelajari dalam filsafat adalah
yang ada dan yang mungkin ada. Dimana sesuatu itu ada? Sesuatu yang diketahui,
yaitu yang bisa dilihat, disentuh dan dirasakan. Dimana kita mencari yang mungkin ada? Yang mungkin ada adalah yang belum diketahui.
4.
Orang berfilsafat harus membersihkan diri
Dalam mempelajari filsafat
seseorang harus bersih dari segala sesuatu, atu harus berfikiran jernih, untuk
berfikiran jernih maka badanpun harus jernih, tidak ada kebencian.
5.
Sopan santun dalam ruang dan waktu.
Maksudnya yaitu sopan santun terhadap yang
ada. Salah satu bentuk menghargai tersebut adalah menyadari bahwa disebelah
kita ada orang yang bisa rugi karena perbuatan kita.
Agar
hidup bahagia maka hiduplah dengan seimbang dan harmoni, kuncinya adalah ikhtiar,
usaha, dan keikhlasan, keikhlasan usaha dalam ikhtiar. Harus seimbang di kedua
dunia yakni dunia dan akhirat. Maka ciri- ciri hidup yang sehat adalah
seimbang. Dalam berfilsafat jangan berfikir no way,
karena itu bukan metode hidup. Yang dimaksud
metode hidup dalam berfilsafat
adalah menghidupkan filsafat dalam diri sendiri. Sebenar – sebenar kita
berfilsafat ketika ada interaksi dan refleksi.
Pertanyaan:
1.
adab-adab dalam berfilsafat tersebut dilakukan saat perkuliahan filsafat, berarti harus membersihkan pikiran terlebih dahulu ya???
BalasHapus